Minggu, 03 Maret 2013
Berpura-pura Tuli
Suatu hari seorang wanita datang menmui Htim bin 'Alwan Al-Asham untuk menanyakan suatu masalah. Saat berada di hadapan beliau, wanita tersebut tiba-tiba buang angin hingga ia pun menjadi sangat malu kepada Hatim.
Untuk menjaga perasaan wanita itu, Hatim berpura-pua tulli dan berkata kepadanya :
Mendengar ucapan Hatim sang wanita merasa sangat senang dan berkata dalam hatinya :
Hikmah Dibalik Kisah
Sebenarnya adalah hal yang sangat mudah bagi kita untuk menutup aib seseorang, akan tetapi manusia lebih suka membuka aib saudaranya daripada menutupinya. Dalam kisah di atas, demi menjaga kehormatan seorang wanita, Hatim bin 'Alwan Al-Asham rela berpura-pura tuli sepanjang wanita itu hidup. Seandainya Hatim menunjukkan bahwa dirinya mendengar suara buang angin wanita itu, tentunya ia akan merasa sangant malu dan tidak akan mendatangi beliau lagi.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah saw bersabda "
Untuk menjaga perasaan wanita itu, Hatim berpura-pua tulli dan berkata kepadanya :
Tolong keraskan suaramu jika berbicara kepadaku, sebab aku tidak mendengar apa yang engkau ucapkan.
Mendengar ucapan Hatim sang wanita merasa sangat senang dan berkata dalam hatinya :
Ia tentu tidak mendengar suara buang anginku tadisejak saat itulah beliau berpura-pura tuli dan mendapat julukan "Al-Asham (Si Tuli)"
Hikmah Dibalik Kisah
Sebenarnya adalah hal yang sangat mudah bagi kita untuk menutup aib seseorang, akan tetapi manusia lebih suka membuka aib saudaranya daripada menutupinya. Dalam kisah di atas, demi menjaga kehormatan seorang wanita, Hatim bin 'Alwan Al-Asham rela berpura-pura tuli sepanjang wanita itu hidup. Seandainya Hatim menunjukkan bahwa dirinya mendengar suara buang angin wanita itu, tentunya ia akan merasa sangant malu dan tidak akan mendatangi beliau lagi.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah saw bersabda "
Barang siapa menutup aib saudaranya sesama Muslim, maka Allah menutup aibnya di hari kiamat kelak. Dan barang siapa membuka aib saudara muslimnya, maka Allah membuka aibnya hingga Allah akan membuka keburukannya tersebut di rumahnya sendiri. (HR Ibnu Majah dengan sanad Hasan)
dikutip dari buku Akhlak Para Wali karya Habib Naufal Alaydrus
Label:
akhlak para wali,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar