๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Rabu, 20 Maret 2013

Berderma Kepada Seekor Anjing

 
Suatu hari ‘Abdullah bin Ja’far memasuki sebuah perkebunan kurma. Di sana ia lihat seorang anak kecil berkulit hitam menjaga perkebunan tersebut. Di tangannya tampak beberapa potong roti. Tak lama kemudian terlihat seekor anjing memasuki perkebunan itu. Sang budak kecil melemparkan sepotong roti kepadanya. Anjing itu memakannya dengan lahap. Budak itu kemudian memelemparkan dua potong roti lagi. Anjing tersebut menyantapnya tanpa sisa.
“Duhai anakku, dalam sehari, kau makan apa?” tanya ‘Abdullah bin Ja’far penasaran.

“Tiga potong roti yang kau lihat,” jawabnya.
“Mengapa kau lebih mengutamakan anjing itu dan memberikan semua rotimu kepadanya?”, tanya ‘Abdullah.
“Di kawasan ini tidak ada anjing, dia datang dari tempat yang jauh. Dia tentu lapar. Aku tak mau dia kelaparan sedangkan aku kenyang,” jawab anak kecil itu.
“Lalu apa yang akan kau makan hari ini?” tanya ‘Abdullah.
“Hari ini aku akan berpuasa,” jawabnya.
“Budak kecil ini lebih dermawan dariku,” ujarnya.
‘Abdullah membeli perkebunan kurma tersebut beserta budak kecil itu dan segala peralatannya, kemudian membebaskan Sang budak dan menghadiahkan kebun kepadanya.

Hikmah di Balik Kisah

Jika seseorang yang berharta berderma itu hal yang biasa, tapi jika seorang yang kekurangan harta berderma itu adalah hal yang luar biasa. Kisah diatas mengajarkan banyak hal, diantaranya adalah sifat itsar, yaitu mengutamakan orang lain meskipun kita berasa dalam kesulitan dan kesempitan. Bayangkan, seorang budak kecil rela mendermakan jatah makannya kepada seekor anjing. Dia tahu bahwa anjing itu lelah dan lapar, sebab ia berasal dari daerah yang jauh. Sikap ini timbul dadri jiwa yang penuh kasih. Rasulullah saw bersabda,
“Orang-orang yang berjiwa kasih akan dikasihi oleh Allah yang Maha Pengasih. Kasihanilah yang di langit akan mengasihi (menyayangi) kalian.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)
Anak kecil itu telah memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi. Karena mengasihi seekor anjing, ia pun memperoleh kasih sayang Allah. Seketika itu juga ia bebas dari perbudakan dan menjadi jutawan.

0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut