๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Rabu, 20 Maret 2013

Kedermawanan Seekor Anjing

 
Seorang sufi bercerita, “Suatu hari kami berkumpul di kota Thursu. Dari sana kami bergerak keluar kota menuju medan jihad. Seekor anjing mengikuti kami. Tak jauh dari kancah pertempuran, kami melihat bangkai seekor hewan. Kami berlindung di tempat yang agak tinggi. Ketika menyaksikan bangkai seekor hewan tergeletak didepannya, anjing itu kembali ke Thursus. Tak lama kemudian ia datang bersama dua puluh ekor anjing. Mereka menyantap bangkai hewan tersebut dengan lahap, kecuali anjing tadi. Ia hanya duduk dan menyaksikan teman-temannya beraksi. Setelah kenyang, kawanan anjing
itu kembali ke kota. Pada saat itulah di anjing bangkit menuju bangkai tadi dan menyantap tulang yang tersisa. Kemudian dia pergi menyusul teman-temannya.”

Hikmah di Balik Kisah

Ternyata kedermawanan bukan hanya milik manusia, seekor aning pun memiliki jiwa dermawan, itsar dan qonaah. Ketika melihat makanan lezt dalam jumlah besar ada di hadapan mata, ia tidak rakus, tidak menyantapya sendiri. Ia justru mencari teman-temannya dan mengajak mereka untuk menyantap hidangan itu bersama-sama. Dan yang lebih hebat lagi, ia biarkan teman-temannya makan sepuas mungkin, sedangkan ia hanya menonton dari kejauhan. Setelah merekan selesai, barulah ia dekati tulang belulang yang tersisa. Dengan senang hati ia menyantapnya.
Saudaraku, dalam kehidupan ini harta sering kali membuat kita lupa kepada teman dan saudara. Ketiak rezeki tiba, kita menikmatinya sendiri dengan rakus. Petiklah pelajaran dari kisah di atas. Apakah kita lebih hina dari seekor anjing..??




0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut