Rabu, 20 Maret 2013
Kedermawanan Seekor Anjing
Seorang sufi bercerita, “Suatu hari kami berkumpul di kota
Thursu. Dari sana kami bergerak keluar kota menuju medan jihad. Seekor anjing
mengikuti kami. Tak jauh dari kancah pertempuran, kami melihat bangkai seekor
hewan. Kami berlindung di tempat yang agak tinggi. Ketika menyaksikan bangkai
seekor hewan tergeletak didepannya, anjing itu kembali ke Thursus. Tak lama
kemudian ia datang bersama dua puluh ekor anjing. Mereka menyantap bangkai
hewan tersebut dengan lahap, kecuali anjing tadi. Ia hanya duduk dan
menyaksikan teman-temannya beraksi. Setelah kenyang, kawanan anjing
itu kembali
ke kota. Pada saat itulah di anjing bangkit menuju bangkai tadi dan menyantap
tulang yang tersisa. Kemudian dia pergi menyusul teman-temannya.”
Hikmah di Balik Kisah
Ternyata kedermawanan bukan hanya milik manusia, seekor
aning pun memiliki jiwa dermawan, itsar
dan qonaah. Ketika melihat makanan lezt dalam jumlah besar ada di hadapan
mata, ia tidak rakus, tidak menyantapya sendiri. Ia justru mencari
teman-temannya dan mengajak mereka untuk menyantap hidangan itu bersama-sama.
Dan yang lebih hebat lagi, ia biarkan teman-temannya makan sepuas mungkin,
sedangkan ia hanya menonton dari kejauhan. Setelah merekan selesai, barulah ia
dekati tulang belulang yang tersisa. Dengan senang hati ia menyantapnya.
Saudaraku, dalam kehidupan ini harta sering kali membuat
kita lupa kepada teman dan saudara. Ketiak rezeki tiba, kita menikmatinya
sendiri dengan rakus. Petiklah pelajaran dari kisah di atas. Apakah kita lebih
hina dari seekor anjing..??
Label:
ilmu islami,
kumpulan ilmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar