Senin, 04 Maret 2013
Mengharumkan Nama Allah
Bisyr bin Harits Al-Hafi, sebelum bertobat merupakan seorang pengembara yang berperangi buruk. Pada suatu hari dalam pengembaraannya, ia menemukan secarik kertas bertuliskan basmallah tergeletak di tanah dan diinjak-injak oleh orang-orang yang berlalu lalang di jalan tersebut. Bisyr segera memungut, membersihkan dan memasukkan kertas itu ke dalam kantong bajunya. Setelha itu, dengan sisa uang yang dimiliknya, Bisyr pergi ke toko parfum dan membeli satu botol wewangian seharga dua dirham. Setelah mengharumkan kertas tersebut, Bisyr meletakkannya di tempat yang mulia. Malam harinya Bisyr bermimpi mendengar sebuah suara yang berkata :
Hikmah Di balik Kisah
Tidak sedikit umat Islam yang kurang memperhatikan kehormatan nama Allah. Begitu banyak orang yang menjadikan kertas-kertas bertuliskan ayat-ayat Al-Quran sebagai pembungkus makanan atau sayuran yang mereka jual. Pembeli yang meneukan kertas bertuliskan nama Allah, ayat-ayat Al-Quran pun membiarkannya begitu saja dan tidak memuliakannya. Ini menunjukkan bahwa iman dan cinta mereka pada Allah masih sangat tipis.
Bisyr bin Harits Al-Hafi kendati saat itu berperangai buruk, ia mengerti akan kebesaran Allah dan memiliki hari yang mengangunkan Allah. Ia tidak rela melihat nama Allah diinjak-injak. Sikap Bisyr yang demikian ini membuahkan hasil yang luar biasa. Allah memberinya hidayah dan menjadikannya sebagai salah seorang wali-Nya. Oleh karena itu, mari kita agungkan Allah dari lubuk hari yang paling dalam, sehingga Allah pun memuliakan kita. Dalam sebuah pepatah menyebutkan :
Duhai Bisyr, engkau telah mengharumkan nama Allah, maka Allah akan mengharumkan namamu di dunia dan akherat."Keesokan harinya Bisyr bertobat dan akhirnya menjadi salah satu wali Allah yang keharuman namanya tidak pernah pudar. (Lihat Abu Nu'aim Al-Asbahani, Hiyatul Aulia, Juz VII, hal 378, DVD Al-Marja'ul Akbar Litturatsil Islam dan 'Abdul Karim bin Hawazin Al-Qusairiy, Ar-Rasalatul Qusyairiyah, Darul Khair, hal 404-405.
Hikmah Di balik Kisah
Tidak sedikit umat Islam yang kurang memperhatikan kehormatan nama Allah. Begitu banyak orang yang menjadikan kertas-kertas bertuliskan ayat-ayat Al-Quran sebagai pembungkus makanan atau sayuran yang mereka jual. Pembeli yang meneukan kertas bertuliskan nama Allah, ayat-ayat Al-Quran pun membiarkannya begitu saja dan tidak memuliakannya. Ini menunjukkan bahwa iman dan cinta mereka pada Allah masih sangat tipis.
Bisyr bin Harits Al-Hafi kendati saat itu berperangai buruk, ia mengerti akan kebesaran Allah dan memiliki hari yang mengangunkan Allah. Ia tidak rela melihat nama Allah diinjak-injak. Sikap Bisyr yang demikian ini membuahkan hasil yang luar biasa. Allah memberinya hidayah dan menjadikannya sebagai salah seorang wali-Nya. Oleh karena itu, mari kita agungkan Allah dari lubuk hari yang paling dalam, sehingga Allah pun memuliakan kita. Dalam sebuah pepatah menyebutkan :
Karunia akan diperolah sesuai cara pandang seseorang.
dikutip dari buku Akhlak Para Wali karya Habib Naufal Alaydrus
Label:
akhlak para wali,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar