Jumat, 12 April 2013
Adab-Adab Tidur ala Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wassalam
Tidur merupakan salah satu nikmat
Allah Ta’ala yang tiada terkira nilainya. Dengan tidur meskipun sejenak akan
mampu mengistirahatkan tubuhdan pikiran serta memperbarui semangat kita. Rasulullah
saw telah menjadikan tidur yang sebelumnya hanya menjadi kegiatan rutin manusia
sehari-hari, menjadi sebuah ibadah dan sarana manusia untuk berhubungan dengan
Allah Ta’ala. Oleh karena itu, agar tidur kita bernilai ibadah, hendaknya kita
tidur dengan cara-cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Berikut adalah
beberapa adab tidur yang hendaknya kita amalkan setiap kali kita akan tidur :
1. Bermuhasabah
(introspeksi diri) sebelum tidur
Seorang muslim
sangat dianjurkan untuk bermuhasabah sesaat sebelum tidur, memperhitungkan
semua perbuatan yang telah ia lakukan sepanjang hari. Jika ia temukan
perbuatannya baik, maka hendaklah ia bersyukur kepada Allah Ta’ala, namun jika
sebaliknya maka hendaknya ia segera memohon ampun kepada Allah dan bertaubat
kepada-Nya.
2. Tidur dengan hati yang bersih
Hendaknya seseorang
tidur dengan hati yang bersih, tidak menyimpan kebencian apalagi dendam kepada
seorang muslim pun. Bahkan justru memaafkan semua orang yang telah berbuat
buruk kepadanya. Di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibny Najjar
disebutkan bahwa seorang sahabat yang bernama ‘Ulbah bin Zaid, saat akan tidur
memaafkan setiap orang yang berbuat salah kepadanya dengan membaca doa berikut
:
“Allahuma inni tashoddiqtu bi’irdhii ‘alaa min naa lahu min kholqika”“Duhai Allah sesungguhnya kusedekahkan semua kehormatanku kepada siapa pun makhlukMu yang berdosa karena mendzalimiku”
Keesokan harinya
Rasulullah saw bersabda,
“Di manakah seseorang yang menyedekahkan kehormatannya semalam?”Maka bangkitlah ‘Ulbah bin Zaid sambil berkata, “Aku, duhai Rasulullah.”Rasulullah saw pun kemudian berkata,“Sesungguhnya Allah telah menerima sedekahmu.” (HR. Ibnu Najjar)
Menyedekahkan kehormatannya
artinya memaafkan setiap orang yang telah menodai kehormatannya, mencela,
memaki, menggunjing dan lain sebagainya.
3.
Tidur
lebih dini (menyegerakan tidur) setelah shalat isya’
Hendaklah tidur
lebih cepat agar mudah bangun sebelum waktu shubuh. Dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Sayidah ‘Aisyah radhiallahu’ anha berkata,
“Dahulu Rasulullah tidur di awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw
juga tidak menyukai tidur sebelum shalat isya’ atauppun begadang yang tidak
bermanfaat selepas isya’. Di dalam sahih Bukhari disebutkan :
“Sesungguhnya Rasulullah saw tidak menyukai tidur malam sebelum shalat isya’ dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4.
Berwudhu
dan bersiwak (menggosok gigi)
Sebelum tidur
hendaklah berwudhu dan bersiwak (menggosok gigi) terlebih dahulu sebagaimana
diperintahkan Rasulullah saw dalam sabda beliau :
“Jika engkau menghampiri pembaringanmu (tempat tidurmu) maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5.
Mengibaskan
alas tidur (sprei)
Sebelum berbaring
di pembaringan, hendaknya ia mengibaskan alas tidur (sprei) tiga kali, agar
tidak tertinggal sesuatu yang membahayakan dirinya di tempat tidurnya tersebut.
Rasulullah saw bersabda:
“Apabila seseorang dari kalian menghampiri pembaringannya (hendak tidur,) hendaknya ia mengambil bagian dalam selimutnya, kemudian mengibaskannya ke pembaringannya dan mengucapkan bismillah. Sebab ia tidak mengetahui apa yang terjadi di pembaringannya saat ia meninggalkannya.” (HR. Muslim)
6.
Berbaring
di sisi kanan, menghadap kiblat, sambil meletakkan telapak tangan kanan di pipi
kanan
Sebagaimana
diriwayatkan oleh Barra bin ‘Azib,
“Rasulullah saw ketika akan tidur, beliau berbaring di sisi tubuh bagian kanan dan meletakkan telapak tangan kanan di pipi kanannya, setelah itu barulah beliau membaca doa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
7.
Mengusap
anggota tubuh dengan telapak tangan
Sebelum tidur
hendaknya ia mengusap seluruh anggota tubuhnya dengan kedua telapak tangannya
sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw. Jika ia tidak mampu mengusap seluruh
tubuh dengan kedua telapak tangannya, hendaknya ia mengusap bagian tubuh yang
dapat dijangkau. Usapan itu hendaknya dimulai dari kepala, wajah dan tubuh
bagian depan.
Sayidah ‘Aisyah meriwayatkan bahwa ketika hendak tidur malam, Nabi saw merapatkan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya. Setelah itu beliau membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-nas, lalu mengusap seluruh anggota tubuh yang dapat dicapai telapak tangannya. Beliau berbuat demikian sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
8.
Membaca
Ayat Kursi
Abu Hurairah ra
berkata:
“Rasulullah saw menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan, kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah saw.” Kemudian Abu Hurairah ra menceritakan suatu hadist mengenai masalah ini. Pencuri yang datang kemudian berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al-Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi.”. berkenaan dengan cerita dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda, “Benar apa yang dikatakannya meskipun dia seorang pendusta. Dia adalah setan” (HR. Bukhari)
9.
Membaca
Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Membaca kalimat
tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali, sebagaimana yang diajarkan
Rasululllah saw kepada putri beliau, Fathimah ketika ia meminta pembantu kepada
Ayahnya. Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Duhai Fathimah, bertakwalah kepada Allah. Tunaikanlah kewajibanmu dan kerjakan pekerjaan rumah tanggamu. Jika engkau hendak tidur, maka ucapkanlah subhanallah sebanyak 33 kali, alhamdulillah sebanyak 33 kali, dan Allahu Akbar sebanyak 34 kali. Inilah seratus kalimat dzikir yang lebih baik bagimu daripada seorang pembantu.”
Dalam riwayat
yang lain, Rasulullah saw bersabda :
“Apakah kalian mau jika kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada permintaan kalian? Jika kalian berbaring hendak tidur, maka ucapkanlah subhanallah sebanyak 33 kali, alhamdulillah sebanyak 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali. Ini lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pembantu.”Mendengar nasehat sang ayah yang penuh kasih, Sayyidah Fathimah berkata, “Aku ridha dengan semua keputusan Allah dan Rasul-Nya.”
10.
Membaca
doa dan dzikir sebelum tidur
Setelah berbaring
di pembaringan, hendaknya ia membaca doa dan dzikir yang diajarkan oleh
Rasulullah saw, agar tidurnya berkah dan bernilai ibadah dan seandainya ia
meninggal dunia dalam tidurnya tersebut, ia meninggal dalam keadaan yang baik
(khusnul khotimah). Diantaranya adalah doa sebagai berikut :
Doa pertama
“Bimika robbi wadho’tu jinbii, wa bika arfa’uhu, in amsikta nafsii farkhamhaa, wa in arsaltahaa fahfidzhaa bima takhfadzu bihi ‘ibaa dakashshoolikhiina”“Dengan namaMu wahai Tuhanku, kubaringkan lambungku dan dengan namaMu pula aku angkat lambungku. Jika Engkau cabut nyawaku, maka cabutlah dengan penuh kasih sayang, dan jika Engkau kembalikan nyawaku, maka lindungilah dia, sebagaimana Engkau lindungi hamba-hambaMu yang shaleh.” (HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi)
Doa kedua
“Bismikallahuma ikhyaa wa amuutu”“Dengan NamaMu, ya Allah aku hidup dan dengan NamaMu aku mati” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ahmad)
11.
Tidak
tidur tengkurap
Tidur tengkurap
meskipun tidaklah haram, akan tetapi tidak disukai oleh Rasulullah saw. Dalam Sunan
Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah disebutkan bahwa suatu hari Rasulullah saw
melihat seorang sahabat tidur tengkurap di masjid, maka beliau saw
membangunkannya dan mengatakan bahwa tidur tengkurap adalah tidur yang dibenci
Allah dan cara tidurnya penghuni neraka. (HR. Ibnu Majah)
12.
Menutup
pintu, jendela, dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur
Sebelum tidur
periksalah kompor, pintu dan jendela. Padamkan semua api dan tutup rapat-rapat
semua pintu dan jendela. Jangan lupa padamkan pula lampu (jika nyalanya
menggunakan api). Rasulullah saw bersabda :
“Di malam hari (saat tidur) tutuplah semua pintu, padamkanlah lampu, tutuplah rapat-rapat semua bejana, tutuplah makanan dan minuman walau dengan meletakkan sebatang lidi diatasnya.” (HR. Ahmad)
Dalam hadist
yang lain Rasulullah saw bersabda :
“Jangan biarkan api menyala di rumah kalian saat kalian tidur.” (HR. Muslim)
13.
Membaca
doa saat terjaga dalam keadaan ketakutan
Kadang kala kita
bangun tidur dalam keadaan terkejut, tersentak atau takut. Ketika hal ini
terjadi, maka bacalah doa berikut ini :
“A’uu dzu bikalimaatillahittammat min ghodhobihi wa ‘iqoobihi, wa syarri ‘ibaadihi, wa min hamadzaa tisysyyaa tiini wa an yakhdhuruuni”“Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimatNya yang sempurna, dan amarah dan siksa-Nya, dari keburukan hamba-hamba-Nya dan dari berbagai bisikan setan sehingga mereka tidak dapat menghampiriku.” (HR. Tirmidzi)
14.
Membaca
doa sulit tidur
Jika kita
mengalami kesulitan untuk tidur, maka bacalah doa yang telah diajarkan oleh
Rasulullah saw berikut:
“Allahuma ghoorotinnujuum, wahada ati’uyuun, wa anta khayyu yaaqoyyuum, ahdi’ lailai wa anim ‘aini”“Ya Allah, bintang-bintang telah tenggelam dan semua mata telah tertidur lelap, sedangkan Engkau Maha Hidup dan terus-menerus mengurus Makhluk. Engkau tidak pernah terkena kantuk dan tidak pula tidur. Wahai yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan pejamkan mataku.” (HR. Ibnu Sunni)
15.
Doa
ketika bermimpi buruk
Ketika bermimpi
buruk, segera tiupkan butiran ludah kecil ke arah kiri sebanyak tiga kali, dan
bacalah doa di bawah ini. Setelah itu ubahlah posisi tidur kita ke arah yang
berlawanan dengan posisi sebelumnya. Sebagai contoh, jika sebelumnya anda
berbaring di sisi tubuh bagian kanan, segera
berbaringlah di sisi tubuh bagian kiri. Dan yang terpenting, jangan
ceritakan mimpi itu kepada siapapun. Kemudian jika mampu bangun, tunaikanlah
shalat sunah dua rakaat.
“Allahuma innii a’uuzubika min ‘amalisysyaythooni wa sayyiaatil akhlaam”“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari perbuatan setan dan keburukan mimpi.” (HR. Ibnu Sunni)
Seorang yang
benar-benar mengamalkan adab-adab tidur, maka tidurnya adalah ibadah. Syaidina Mu’adz
bin Jabal ra berkata:
“Adapun aku
tidur dan juga bangun malam, dan dalam tidurku, aku mengharapakan apa yang
kuharpakan dalam bangun malamku.” (diriwayatkan oleh Muslim)
Semoga dengan
mengamalkan berbagai adab tersebut, Allah menganuriakan kepada kita untuk
bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw, dan kemudian kelak di hari Kiamat kita
dapat bersanding bersama beliau di surga.
Sumber :
buku adab-adab Nabi karya Habib Novel Alaydrus
Label:
akhlak para nabi,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar