๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Senin, 08 April 2013

Abu Yazid dan Pemuda Kaya


Abu Yazid Al-Busthami radhiyallahu ‘anhu sering mengunjungi pemakaman. Pada suatu malam, ketika pulang dari sebuah pemakaman, beliau berpapasan dengan seorang pemuda kaya yang sedang memainkan sebuah kecapi. “Semoga Allah melindungi kita semua,” ujar Abu Yazid.

Mendengar doa itu, si pemuda menyerang Abu Yazid dan memukul kepala beliau dengan kecapinya. Kepala Abu Yazid berdarah dan kecapi itu sendiri pecah. Ternyata pemuda tersebut dalam keadaan mabuk dan tidak menyadari siapa gerangan orang yang diserangnya. Abu Yazid tidak mengambil hati dan terus saj pulang ke rumahnya. Keesokan harinya Abu Yazid memanggil salah seorang muridnya dan berkata, “Berapakah harga sebuah kecapi?”

Setelah si murid memberitahu harga kecapi, Abu Yazid segera membungkus uang seharga kecapi tersebut beserta beberapa makanan dan mengirimkannya kepada pemuda yang memukul kepalanya itu.
“Sampaikan kepada pemuda itu bahwa Abu Yazid meminta maaf kepadanya. Katakan kepadanya bahwa semalam ia menyerang Abu Yazid dengan kecapinya hingga kecapinya pecah. Sebagai gantinya, terimalah uang ini dan belilah kecapi yang baru. Sedangkan makanan ini adalah sebagai penawar hatimu karena pecahnya kecapimu,” ucap Abu Yazid.

Pemuda itu menyadari perbuatannya, ia segera mendatangi Abu Yazid untuk memohon maaf. Ia pun
kemudian bertobat. Begitu pula banyak pemuda-pemuda lain yang menyertainya.

Hikmah di Balik Kisah

Betapa sering kita hadapi kebodohan seseorang dengan marah dan emosi yang menghabiskan tenaga dan menimbulkan perasaan suntuk. Padahal Allah telah mengajarkan agar kita menyikapi kebodohan seseorang dengan kelembutan. Allah mewahyukan :
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyanyang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (Al-Furqon, 25:63)
Kelembutan Abu Yazid membuahkan hasil, hidayah pun turun dan sang pemuda bertobat. Semua itu berkat kelembutan hati dan sikap penuh kasih dalam berdakwah.



0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut