Senin, 08 April 2013
Bakti Abu Yazid Kepada Ibunya.
Suatu malam, ibu Abu Yazid Al-Busthami radhiyallahu ‘anhu meminta air kepada beliau. Beliau pun pergi
mengambilnya. Ternyata tempat penyimpanan air mereka kosong. Beliau pun segera
pergi ke sungai mencari air. Sesampainya di rumah, ternyata sang ibu telah
tertidur lelap. Malam itu udaranya sangat dingin. Abu Yazid memeluk erat-erat
kendi (wadah air) yang beliau pegang. Ketika sang ibu terjaga, ia meminum air
dalam kendi tersebut dan mendoakan Abu Yazid dengan keberkatan. Kendi itu telah
membuat tangan beliau kaku. Pada saat itulah sang ibu bertanya, “Mengapa engkau
tetap memegang kendi itu?”
“Aku khawatir tertidur saat ibu terjaga,” jawab beliau.
“Biarkan pintu kamarku setengah terbuka,” ucap sang ibu.
Sepanjang malam Abu Yazid berjaga-jaga agar pintu itu tetap
dalam keadaan setengah terbuka, sehingga beliau tidak tergolong orang yang
melalaikan perintah ibunya. Hal tersebut beliau lakukan berulang kali hingga
fajar menyingsing.
Hikmah di Balik Kisah
Kewajiban untuk berbakti kepada orang tua sering kali
dipandang remeh dan diabaikan. Padahal dengan berbakti kepada orang tua,
seseoang akan mendapatkan puncak keinginannya, yaitu ridha Allah. Rasulullah
saw bersabda:
“Keridhaan Allah terletak pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan kedua orang tua.” (Bazar meriwayatkannya dengan matan sedikit berbeda.)
Dalam sebuah hadis Qudsi diriwayatkan bahwa Allah Ta’ala
berkata:
“Barang siapa berpagi hari membuat kedua orangtuanya ridha dan membuat-Ku murka, maka Aku ridha kepadanya. Dan barang siapa berpagi hari membuat-Ku ridha dan membuat murka kedua orang tuanya, maka Aku murka kepadanya.” (Al-Hadis)
Seringkali seorang anak rela berbuat apa saja untuk orang
yang dicintainya, akan tetapi untuk orang tuanya sekedar mengambilkan air minum
saja terasa berat..
Label:
akhlak para wali,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar