Rabu, 17 Juli 2013
Malik bin Dinar dan Pencuri
Seorang pencuri masuk ke rumah Malik bin Dinar, akan tetapi
tidak menemukan sesuatu yang dapat dicurinya. Malik bin Dinar yang mengetahui
kedatangan pencuri tersebut berkata kepadanya, “Engkau tidak menemukan harta
duniawi yang dapat kau curi? Maukah kau kuberi harta Akherat?”
“Ya aku mau,” jawab sang pencuri
tersebut.
“Wudhu dan tunaikanlah shalat
sunah dua rakaat,”ujar Malik bin Dinar.
Pencuri itu melakukan apa yang diperintahkan oleh Malik,
kemudian duduk bersamanya. Beberapa saat kemudian keduanya pergi ke Masjid. Seseorang
bertanya kepada Malik bin Dinar, “Siapa Dia?”
“Dia datang ingin mencuri, akan
tetapi justru kami yang “mencurinya”,” jawab Malik bin Dinar. (Adz-Dzahabi,
Siyaru A’lamin Nubala, Darul Fikr,
1997, Juz VI, hal. 162)
Hikmah di Balik Kisah
Dalam kisah diatas kita menyaksikan kesantunan Malik bin
Dinar ketika memergoki seorang pencuri di rumahnya. Beliau tidak menyikapi
pencuri tersebut dengan amarah, akan tetapi dengan kasih sayang.
Syaidina Ali Kwh berkata :
“Barang siapa memberi orang yang tidak memberinya, menjalin hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan dengannya dan memaafkan orang yang menzhaliminya, maka Allah akan menjadi Pembela dan Penolongnya.”
Syaidina Ali Kwh juga berkata :
“Kesantunan ketika marah akan menyelamatkanmu dari amarah Allah Yang Maha Kuasa.”
Habib Muhammad bin ‘Abdullah Al-Aidarus berkata :
“Ketika marah, jagalah dirimu agar tidak mengucapkan atau
melakukan sesutau yang akan engkau sesali dan menyebabkan Allah Ta’ala murka. Jika
engkau memiliki kekuasaan, maka bersabarlah, jangan tergesa-gesa membalas. Sebab,
Tangan Allah menguasai tanganmu dan Kekuasaan-Nya pasti mengalahkan
kekuasaanmu. Allah telah memerintahkanmu untuk bersikap santun dan sabar. Bukankah
engkau telah mendengar wahyu Allah Ta’ala berikut ini :
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik.” (Fushilat, 41:34)
Jangan sombong dan sewenang-wenang meskipun engkau mampu
melakukannya. Sebab, kesombongan adalah milik Allah Yang Maha Esa dan Maha
Kuasa. Barang siapa sombong, maka Allah akan mengalahkannya.
Syaidina Ali Kwh berkata:
“Berbuat baiklah kepada musuhmu, hal itu lebih baik dari dua kemenangan.”
Diriwayatkan bahwa dalam salah satu kitab Allah SWT berkata,
“Wahai anak cucu Adam, ingatlah Aku ketika engkau marah, maka Aku akan mengingatmu ketika Aku murka. Dan tidak akan Kubinasakan dirimu bersama orang-orang yang Kubinasakan. Jika engkau dizhalimi, merasa cukuplah dengan pertolonga-Ku. Sebab, pertolongan-Ku lebih baik daripada usahamu untuk menolong dirimu sendiri.”
Dalam sebuah kitab terdahulu juga disebutkan bahwa Allah Ta’ala
berkata,
“Barang siapa melakukan sebuah amal tanpa musyawarah, maka amalnya pasti gagal. Dan barang siapa tidak membalas orang yang menzhaliminya dengan tangan, kedengkian ataupun lisan, maka dia seorang yang berilmu. Dan barang siapa memintakan ampun bagi orang yang menzhaliminya, maka ia telah mengalahkan setan.”
Label:
akhlak para wali,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar