๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Jumat, 20 Januari 2012

WAHAI RASULL.........

Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkan dunia yang fana ini, alam pun bersedih. Di tengah kesedihan mereka, sembari menangis, Sayyidina Umar berkata:

Demi ayah dan ibuku, duhai Rasul, dahulu engkau memiliki sebatang kurma sebagai tempat berpidatomu. ketika engkau dirikan sebuah mimbar baru untuk menyampaikan pesan-pesanmu kepada masyarakat yang jumlahnya semakin banyak, batang kurma itu pun merintih karena sedih berpisah denganmu. Ia baru tenang dan berhenti merintih, setelah engkau letakkan tanganmu di atasnya. Duhai Rasul, sesungguhnya umatmu lebih pantas untuk merintih rindu kepadamu, saat engkau meninggalkan mereka.


Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, sungguh tinggi kedudukanmu di sisi Allah. Ia jadikan ketaatan kepada-Mu sebagai ketaatan kepada-Nya. Allah 'Azza Wa Jalla mewahyukan:
Barang siapa yang mematuhi Rasul, sungguh ia telah mematuhi Allah. ( An-Nisa, 4:80 )

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, sungguh tinggi kedudukanmu di sisi Allah. Ia telah memaafkanmu, sebelum menyebutkan kesalahanmu, sabagaimana tersebut dalam wahyu-Nya:

Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keudzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta ? ( At-Taubah, 9:43)

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, sungguh tinggi kedudukanmu di sisi Allah. Kendati mengutusmu sebagai Nabi yang terakhir, akan tetapi di dalam wahyu-Nya, terlebih dahulu Ia sebut dirimu sebelum mereka. Allah mewahyukan:

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil mereka perjanjian yang teguh, (Al-Ahzab, 33:7)

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, sungguh tinggi kedudukanmu di sisi Allah, hingga para penghuni Neraka sangat ingin menjadi orang-orang yang mentaatimu, padahal mereka sedang tersiksa di dalamnya. mereka berkata:

Oh, alangkah baiknya andaikata dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. (Al-Ahzab, 33:66)

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, sungguh, jika Musa putra Imran dikaruniai Allah sebuah batu yang darinya memancar air laksana sungai, maka apakah hal itu lebih menakjubkan dari jari-jemarimu yang bisa memancarkan air? Semoga shalawat Allah senantiasa terlimpahkan kepadamu.

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, jika Sulaiman putra Dawud dikaruniai Allah, angin yang bergerak dangan kecepatan sejauh perjalanan sebulan, baik pagi maupun sore, maka apakah hal itu lebih menakjubkan dari Buraq yang menjadi tungganganmu dalam perjalanan menembus tujuh lapis langit dan kemudian subuh hari itu pula engkau telah berada di Abthah guna menunaikan shalat Shubuh? Semoga shalawat Allah senantiasa melimpah kepadamu.

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, jika Isa putra Maryam telah dikaruniai Allah kemampuan untuk menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia, maka apakah hal itu lebih menakjubkan dari seekoor kambing panggang beracun , yang ketika pahanya hendak engkau makan, ia berkata kepadamu

        "Jangan engkau memakanku, karena aku telah beracun."

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, sungguh, Nuh telah mendoakan kaumnya dengan doanya yang berbunyi:

Duhai Tuhanku, jangan Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (Nuh, 72:26)

Andaikan engkau mendoakan kami seperti itu, niscaya kami semua akan binasa. namun walau punggungmu diinjak, wajahmu berlumuran darah dan gigimu tanggal, yang terucap darimu hanyalah kebaikan. Engkau justru berkata:

   Ya Allah Tuhanku, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, walau usiamu sedikit dan umurmu pendek, tetapi pengikutmu melebihi jumlah mereka yang mengikuti Nuh yang panjang usianya. Sungguh, telah beriman kepadamu anak manusia dalam jumlah yang banyak, sementara tidak beriman kepada Nuh kecuali sejumlah kecil dari mereka.

Demi ayah dan ibuku, Duhai Rasul, andaikan engkau hanya mau bergaul dangan orang-orang yang sepadan denganmu, tentulah engkau tidak akan duduk bersama kami. Andaikan engaku tidak menikah kecuali dengan wanita-wanita yang sepadan denganmu, tentulah engkau tidak akan menikahi wanita-wanita kami. Andaikan engkau tidak melimpahkan suatu tugas kecuali orang-orang yang sepadan denganmu, tentulah engkau tidak akan menunjuk seorangpun dari kami sebagai wakilmu. Namun, demi Allah, engkau duduk bersama kami, menikahi sebagian wanita kami, mewakilkan sesuatu kepada kami, mengenakan pakaian terbuat dari kulit domba, mengendarai keledai, memboncengkan kami, meletakkan makananmu diatas lantai dan setelah makan engkau jilati jari-jemarimu demi merendahkan diri kepada Allah. Semoga shalawat dan salam Allah senantiasa terlimpahkan kepadamu.

0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut