Sabtu, 23 Februari 2013
Aku Akan Menggendongmu
Alkisah pada suatu hari Sahl melakukan perjalanan bersama Ibrahim bin Adham radhiyallahu 'anhu. Selama perjalanan, Ibrahim bin Adham membiayai segala keperluan Sahl hingga uang beliau habis tak bersisa. Dalam perjalanan tersebut, Sahl kemudian sakit dan membutuhkan sesuatu. Karena tidak lagi memiliki uang, Ibrahim bin Adham pun menjual keledainya dan menggunakan uang hasil penjualan keledai tersebut untuk membeli keperluan Sahl.
Melihat Ibrahim bin Adham kembali tanpa keledainya, Sahl bertanya kepada Ibrahim, "Duhai Ibrahim, kemanakah kiranya keledai tungganganmu?"
"Aku telah menjualnya, saudaraku" jawab Ibrahim
"Duhai saudaraku, bagaimana kita akan melanjutkan perjalanan kita tanpa kendaraan?" sela Sahl kepada sahabatnya.
"Jangan khawatir, aku akan menggendongmu,"jawab Ibrahim bin Adham dengan ringan dan kemudian menggendong sahabatnya hingga melalui tiga kota.
Hikmah Di Balik Kisah
Dalam kisah diatas kita dapat melihat bagaimana Ibrahim bin Adham radhiyallahu 'anhu melayani Sahl. Sedikit pun beliau tidak merasa berat untuk melayani teman perjalanannya tersebut. Seakan beliau adalah sng budak sedangkan temannya sebagai tuannya. Apa pun yang beliau miliki, beliau korbankan demi membahagiakan temannya itu. Demikianlah akhlak pemimpin sejati, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya:
Saudaraku, segala karunia yang diberikan Allah kepada kita merupakan sarana untuk menggapai ridha-Nya serta mendapatkan Surga-Nya. Sayangnya, sering kali kita menyia-nyiakan kesempatan itu. Menolong seseorang sesuai kemampuan kita sebenarnya tidak sulit untuk dilaksanakan, akan tetapi akhir zaman ini semakin sedikit manusia yang peduli kepada orang lain, Allah akan menolong dan mewujudkan hajatnya. Rasulullah saw bersabda:
Melihat Ibrahim bin Adham kembali tanpa keledainya, Sahl bertanya kepada Ibrahim, "Duhai Ibrahim, kemanakah kiranya keledai tungganganmu?"
"Aku telah menjualnya, saudaraku" jawab Ibrahim
"Duhai saudaraku, bagaimana kita akan melanjutkan perjalanan kita tanpa kendaraan?" sela Sahl kepada sahabatnya.
"Jangan khawatir, aku akan menggendongmu,"jawab Ibrahim bin Adham dengan ringan dan kemudian menggendong sahabatnya hingga melalui tiga kota.
Hikmah Di Balik Kisah
Dalam kisah diatas kita dapat melihat bagaimana Ibrahim bin Adham radhiyallahu 'anhu melayani Sahl. Sedikit pun beliau tidak merasa berat untuk melayani teman perjalanannya tersebut. Seakan beliau adalah sng budak sedangkan temannya sebagai tuannya. Apa pun yang beliau miliki, beliau korbankan demi membahagiakan temannya itu. Demikianlah akhlak pemimpin sejati, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya:
Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka (HR Abu Nu'aim)
Saudaraku, segala karunia yang diberikan Allah kepada kita merupakan sarana untuk menggapai ridha-Nya serta mendapatkan Surga-Nya. Sayangnya, sering kali kita menyia-nyiakan kesempatan itu. Menolong seseorang sesuai kemampuan kita sebenarnya tidak sulit untuk dilaksanakan, akan tetapi akhir zaman ini semakin sedikit manusia yang peduli kepada orang lain, Allah akan menolong dan mewujudkan hajatnya. Rasulullah saw bersabda:
Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR Muslim)
Dan Allah senantiasa akan mewujudkan hajat seorang hamba selama hamba itu mau mewujudkan hajat saudaranya. (HR Nasa'i)
sumber : buku akhlak para wali karya Habib Naufal Alaydrus
Label:
akhlak para wali,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar