Minggu, 05 Mei 2013
Kakek Lanjut Usia Dan Pohon Kurma
Suatu hari Kisra (julukan raja-raja Persi) Anu Syarwan berjalan
melewati seorang pria lanjut usia yang sedang menanam pohon kurma. Ia pun
bertanya kepadanya :
“Untuk apa engkau menanam pohon kurma itu, sedangkan usiamu
sudah cukup tua. Bukankah kemungkinan
besar engkau tidak akan menikmati buahnya?”
“Orang-orang yang telah meninggal dunia yang menanam kurma
dan saat ini kita yang menikmati buahnya, kini aku pun menanam pohon kurma ini
dengan harapan agar orang-orang sepeninggalku nanti dapat menikmati hasilnya,”
jawab lelaki tua itu.
Anu Syarwan lalu memberinya hadiah uang tunai sebesar empat
ribu dirham. Ketika menerima hadiah tersebut, lelaki itu berkata :
“Biasanya pohon kurma baru akan berbuah setelah berusia
sepuluh tahun, akan tetapi, pohon yang satu ini baru ditanam langsung
membuahkan hasil untukku.”
Anu Syarwan kembali memberinya empat ribu dirham sembari
berkata, “Lelaki ini seorang yang bijak.” Ketika menerima uang tersebut, kakek
tersebut kembali berkata, “Biasanya dalam setahun pohon kurma berbuah hanya
sekali, sedangkan pohon kurmaku ini, dalam sehari telah membuahkan hasil untukku sebanyak dua kali.”
Anu Syarwan kembali memberinya empat ribu dirham sembari
berkata kepada bendaharanya, “Mari segera kita tinggalkan tempat ini, sebelum
lelaki ini menghabiskan harta kita.” (Habib ‘Ahmad bin Hasan bin ‘Abdullah bin ‘Alwi bin
Muhammad bin Ahmad Al-Haddad, Tatsbitul
Fuad, juz 1 hal 110-111)
Hikmah Di Balik Kisah
Bekerja mencari rezeki yang halal merupakan sebuah perbuatan
yang mulia, hanya saja ia akan menjadi sangat mulia dan berbobot jika disertai
dengan niat-niat yang mulia. Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi Al-Haddad dalam salah
satu nasihatnya berkata :
“Seseorang hendaknya bekerja dengan niat untuk memberikan
manfaat kepada dirinya, kepada orang lain dan kepada semua orang yang akan
lahir sepeninggalnya kelak. Sesungguhnya sebagian besar orang di zaman ini pun
hidup dengan harta peninggalan orang-orang terdahulu dan tinggal di rumah-rumah
mereka.”
Sudahkah kita bekerja dengan niat untuk memberikan manfaat
kepada orang banyak, kepada generasi setelah kita, kepada anak cucu kita...??
Label:
akhlak para wali,
kisah para wali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar