๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Sabtu, 02 Maret 2013

Dasar-dasar Tahlilan

Setiap muslim diperintahkan untuk sebanyak-banyaknya berdzikir kepada Allah Swt dalam segala keadaan, baik ketika berdiri, duduk maupun berbaring. Sebagaimana kita ketahui, dzikir merupakan salah satu ibadah yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah dengan cepat. Sayangnya, saat diaman seseorang seharusnya lebih banyak berdzikir, mereka justru lalai dan tenggelam dalam kenikmatan duniawi. Di dahapan jenazahh, diperkuburan, di masjid, saat ini yang seringkali terdenganr hanyalah pembicaraan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat keduniawian disertai ucapan-ucapan yang tidak bermanfaat, bahkan kebanyakan orang tidak dapat memetik pelajaran dari sesosok jenazah yang telah terbujur kaku di hadapannya.
Mereka justru malah memperbicangkan urusan duniawi dan tidak berdzikir kepada Allah serta tidak pula membaca Al-Quran. Sungguh benar kiranya Rasulullah saw yang telah bersabda :
Kelak diakhir zaman akan muncul manusia-manusia yang mendatangi masjid-masjid dan duduk di sana secara berkelompok-kelompok. Perbincangan mereka hanyalah dunia dan kecintaan kepada dunia. Janganlah kalian duduk bersama mereka, karena Allah tidak membutuhkan mereka." (Lihat Abu 'Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi, Al Jami'u Li Ahkamil Quran, juz 12, Darul Ihyait Turatsil 'Arabi, hal 277.)
Menyaksikan hal ini, maka para ulama terdahulu segera menyusun sebuah sisitem dahwah yang luar biasa, santun namun tepat sasaran. Agar para pentakziah tak duduk diam tanpa arti maupun berbicara yang tiada bermanfaat, mengucapkan kalimat yang tidak berpahala, maka mereka pun menyelenggarakan tahlilan. Di saat sperti itulah mereka mengeajak umat Islam untuk berdzikir kepada Allah dengan membaca Al-Quran, tahlil, tasbih, tahmid, shalawat, dan berbagai bentuk dzikir lainnya. Dengan demikian, tahlilan sebenarnya  adalah merupakan salah satu bentuk sebuah majelis dzikir dan majelis ilmu. Ia merupakan salah satu taman surga yang dimaksud oleh Baginda Muhammad saw dalam sabdanya berikut :
"Jika kalian melewati taman-taman surga maka singgahlah disana. ", Para Sahabat bertanya, "Apakah taman surga itu ?" Rasulullah saw menjawab, "Halaqah-halaqah dzikir." (HR. Tirmidzi)
Duhai umat manusia, sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling. Mereka berhenti dan singgah di majelis-majelis dzikir yang ada di muka bumi. Oleh karena itu, merumputlah di taman-taman surga." Para Sahabat bertanya, "Dimanakah taman-taman surga itu ?" Beliau menjawab, "Majelis-majelis dzikir. Oleh karena itu, pergilah di pagi dan sore hari dalam dzikrullah." (Al-Hakim dan Bazzar)
Dalam hadits panjang yang diriwayatkan Imam Muslim, ketika para malaikat yang bertugas mencari majelis dzikir kembali kepada Allah dan ditnya oleh Allah, "Dari manakah kalian?" Maka para malaikat menjawab :
Kami datang dari sisi hamba-hambaMu yang terdapat di bumi. Mereka bertasbih, bertakbir, bertahlil, memuliakanMu, dan memohon ampun kepadaMu. " (HR Muslim)

dikutip dari buku Ahlul Bid'ah Hasanah 2 karya Habib Naufal Alaydrus





0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut