๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Jumat, 15 Maret 2013

Sikap Seorang Tokoh

Wahab bin Munabbih ra menuturkan :
Ada seorang lelaki shaleh dibawa menghadap raja untuk dipaksa memakan daging babi. Berita ini terdengar oleh seluruh masyarakat. Orang shaleh itu tentu saja tidak mau memakannya. Setelah itu Raja memaksanya untuk memakan sekerat daging kambing. Dibawah ancaram seilah pedang, lelaki shaleh itu tetap menolak untuk memakannya.
“Mengapa engkau tidak mau memakan daging kambing ini?”, tanya raja kepadanya.
“semua orang tahu bahwa aku dibawa ke sini untuk dipaksa memakan daging babi. Jika aku keluar dari istana ini dengan selamat, mereka tentu berpikir bahwa aku telah memenuhi permintaanmu untuk makan daging babi itu, sehingga mereka akan tersesat,”jawab orang shaleh itu.

Hikmah di Balik Kisah

Seandainya kita menjadi seorang tokoh yang diteladani, maka kita harus berhati-hati dalam segala hal, jangan sampai kita menjadi penyebab tersesatnya masyarakat. Sebab, mereka memperhatikan dan meledani ucapan dan perbuatan kita. Rasulullah bersabda:
“Barang siapa mencontohkan suatu perbuatan yang baik kemudian diamalkan oleh orang lain, maka dia mendapatkan pahalanya dan pahalan semua orang yang mengamalkan perbuatan itu tanpa sedikit pun mengeurangi pahala mereka. Dan barang siapa mencontohkan perbuatan buruk, yang kemudian perbuatann tersebut diamalkan oleh orang lain, maka dia mendapatkan dosanya dan dosa semua orang yang mengamalkannya tanapa sedikit pun mengurangi dosa mereka. (HR. Ibnu Majah)
Oleh karena itu, demi menyelamatkan masyarakat, lelaki shaleh dalam cerita diatas rela mengorbankan nyawanya. Dia tidak ingin masyarakat tersesat.
Seseorang yang mencontohkan keburukan, kemudian dia meninggla dunia sebelum bertobat dengan benar, maka di dalam kubur dia mendapat kiriman-kiriman dosa dari perbuatan buruk orang lain yang mencontoh perbuatannya tersebut. Oleh karena itu, mari kita berhati-hati agar tidak menjadi contoh buruk bagi orang lain.

Wahab bin Munabbih bin Kamil bin Sih bin Dzi Kibar, lahir di Yaman pada masa pemerintahan Syadina Utsam, yaitu pada tahun 34 H. Beliau ra menguasai kisah-kisah Israiliyat dan hikmah alhi kitab. Mutsanna bin Shabbah menceritakan bahwa Wahhab bin Munabbih selama 40 tahun tidak mencaci satu makhluk yang bernyawa dan selama 20 Tahun shalat Shubuh dengan wudhu Isya. (Lihat Siar A’lam Nubala juz 3 halaman 396

dikutip dari buku Imam Ghazali bercerita karya Habib Naufal Alaydrus

0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut