๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Senin, 15 April 2013

Nabi Menjenguk Ibu yang Dirundung Duka



Apa yang sangat diinginkan oleh seorang wanita setelah ia menikah? Keinginan untuk menjadi seorang ibu. Setiap wanita memang berkeinginan menimang anaknya, merawat dan mendidiknya dengan baik. Setiap hari ia berdoa dan berharap untuk dapat mengandung. Ketika saat yang dinanti itu tiba, hatinya pun berbunga-bunga. Selama berbulan-bulan ia kandung sang bayi dengan penuh cinta, meski harus mengalami banyak hal yang tidak ringan, dan menyusahkan. Saat sang bayi terlahirkan, nyawa pun ia pertaruhkan, rasa sakit yang luar biasa ia tahan. Semua kepedihan itu segeera sirna dan berubah menjadi senyum bahagia, ketika suara tangis baya yang ia nanti terdengar. Seakan tak pernah ada derita yang mengirigi kelahirannya. Hari demi hari merawat dan menyusuinya dengan cinta
dan kasih yang tiada terkira. Lalu bagaiamanakh kiranya hait sang ibu, ketika tiba-tiba sang bayi pujaannya, kembali kepada Yang Maha Kuasa? Tentu ia bersedih.

Suatu hari, berita kesedihan seorang wanita Anshar yang kehilangan bayinya, terdengar oleh Rasulullah yang penuh cinta. Getaran kesedihan tersebut Beliau rasakan. Rasa cinta dan kasih sayang yang melimpah dalam jiwa beliau shalallahu ‘alahi wa sallam membuatnya tidak dapat duduk diam. Beliau pun segera bangkit menuju rumah sang ibu bersama sejumlah sahabat untuk menghibur hatinya. Sesampainya di sana, beliau shalallahu ‘alaihi wasallam berkata dengan lembut kepadanya :

“Kudengar engkau sedang bersedih?”

“Bagaimana aku tidak bersedih, bayiku meninggal dunia sedangkan aku tidak memiliki anak yang hidup bersamaku.”

“Sesungguhnya orang yang tidak punya anak adalah ia yang anaknya masih hidup. Ketahuilah setiap muslimah yang tiga anaknya meninggal dunia, kemudian ia mengharap pahala dardi Allah atasnya, maka ia pasti mendapatkan surga,” jawab Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam menghiburnya.

Mendengar sabda Rasul shalallahu ‘alahi wa sallam ini ‘Umar bin Khatab ra berkata :
“Bagaimana jika hanya dua anaknya yang meninggal, wahai Rasul?”

“Meskipun hanya dua,” jawab beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam. (Lihat Ad-Durrul Mantsur dan Musnad Imam Ahmad)

Kepekaan terhadap penderitaan orang lain, perhatian terhadap kesedihan seseorang, merupakan suatu hal yang harus diteladani dari akhlak Nabi Muhammad shalallahu ‘alahi wa sallam. Ia hanyalah seorang wanita Anshar yang tidak beliau kenal. Ketika mendengar kesedihan wanita itu, Nabi shalallahu ‘alahi wa sallam segera datang dan menghiburnya. Siapa yang tidak akan terhibur, ketika Nabi shalallahu ‘alahi wa sallam datang ke rumahnya dan mengatakan surga sebagai ganti anaknya, jika ia mau mencari pahala di sisi Allah dengan bersabar atas musibah yang dialaminya tersebut.

Demikianlah budi pekerti indah pemimpin seluruh umat, pemimpin para Nabi dan Rasul, baginda Muhammad shalallahu ‘alahi wa sallam.


0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut