๑۩๑ Selamat Merayakan Tahun Baru Hijriyah 1435 H, Tetap Perbanyak Shalawat kepada Manusia Terindah, Rasulillah Muhammad Ibni Abdillah ๑۩๑
Jumat, 19 April 2013

Adab Melakukan Perjalanan Jauh ala Rasulullah


Setiap orang tidak terlepas dari perjalan ke luar kota atau safar. Rasulullah saw menyatakan bahwa safar merupakan sebagian dari siksa. Sedangkan dalam Hadis yang  lain Rasul saw menyatakan safar merupakan sarana untuk mendapatkan rezeki dan kesembuhan. Rasulullah saw bersabda :
“Safar merupakan sebagian dari siksa. Ia menghalangi salah seorang dari kalian untuk makan, minum, dan tidur. Oleh karena itu, jika ia telah menyelesaikan keperluannya hendaknya ia segera kembali kepada keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Hadis lain Rasulullah saw bersabda :

“Lakukanlah safar maka kalian akan sehat dan mendapatkan rezeki.” (HR. Baihaqi)
Kesehatan dan rezeki terbesar yang akan diperoleh musafir adalah kesehatan hati dan karunia ilahi yang bersifat ukhrawi. Agar janji Rasulullah saw di atas terwujud, maka setiap musafir harus mengamalkan adab dan sunnah safar dengan benar.
1.    Niat baik
Agar safarnya berkah, maka seseorang harus melakukan safar dengan niat dan tujuan yang baik, bukan untuk bermaksiat kepada Allah ataupun pergi tanpa tujuan.
2.      Shalat sunnah safar
Sebelum meninggalkan rumahnya, hendaknya sang musafir melakukan shalat sunnah empat rakaat di rumahnya. Rasulullah saw bersabda :
“Tidaklah seorang hamba meninggalkan sesuatu untuk keluarganya sebuah peniggalan yang dicintai Allah melebihi empat rakaat yang ia tunaikan di rumah setelah ia mengenakan pakaian safarnya. Di setiap rakaat ia membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas. Kemudian setelah itu ia membaca :
“Allahuma inni ataqorrobu bihinna ilaika fakhlufnii bihinna fii ahlii wa maa lii”
“Duhai Allah, sesungguhnay aku mendekatkan diri kepadaMu dengan shalatku tadi, maka jadikanlah ia penggantiku yang menjaga keluarga dan hartaku.”
Maka keempat rakaat tadi akan mewakili dirinya menjaga keluarga dan hartanya serta menjadi benteng yang menjaga keluarga dan hartanya serta menjafi benteng yang menjaga sekitar rumahnya sampai ia kembali kepada keluarganya.” (HR. Al-Khoroithi)
3             3.      Safar pada hari kamis
Hari terbaik untuk melakukan safar adalah hari kamis. Dalam shahih Bukhari disebutkan bahwa beliau saw suka melakukan perjalanan di hari kamis. Dan jika perjalanan tersebut untuk perdagangan, sebaiknya dilakukan di pagi hari, sebab Rasulullah saw telah mendoakan agar umatnya mendapatkan keberkahan di pagi hari. Rasulullah saw bersabda :
“Duhai Allah, berkatilah umatku di pagi hari mereka.” (HR. Ahmad)
Jangan melakukan perjalanan di hari Jumat, karena hal tersebut tidak disukai oleh Rasulullah saw. Perjalanan di hari Jumat sering kali menyebabkan musafir tertinggal shalat Jumat.
4            4.      Membawa tas dengan segala perlengkapan
Seorang yang hendka melakukan perjalan paling sedikit membawa tas kecil yang berisi segala perlengkapan pentingnya, seperti sikat gigi (siwak), cermin, celak, wewangian, dan beberapa benda lain yang penting untuk dibawa.
5            5.      Mendoakan keluarga yang ditinggalkan
Musafir yang akan melakukan perjalanan ke luar kota hendaknya mendoakan keluarganya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw berikut :
“Astaudi ‘ukallahalladzii laa tadhii’u wa daa i’uhu”
“Aku titipkan dirimu kepada Allah yang titipan-Nya tidak akan hilang.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
6           6.      Meminta doa kepada keluarga
Seseorang yang hendak melakukan perjalanan hendaknya meminta doa kepada sahabat dan keluarganya. Rasulullah saw sendiri beliau masih meminta doa kepada para sahabatnya.
7           7.      Keluarga mendoakan musafir
Hendaknya keluarga yang ditinggalkan mendoakan musafir yang akan pergi dengan doa yang diajarkan Rasulullah saw berikut :
“Astaudi ‘ullahadiinaka wa amaa nataka wa khowaatiima ‘amalika”
“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu, dan penutup amalmu.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
8            8.      Membaca doa safar
Setiap musafir hendakknya membaca doa yang diajarkan Rasulullah saw setiap kali ia akan melakukan perjalanan. Berikut di bawah ini adalah salah satu doa yang telah diajarkan baginda Muhammad saw.
“Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, subhanalladzii sakhkhorolana hadzaa wamaa kunna lahu muqriniina, wa innaaaa ila robbinaa lamunqolabuuna, Allahuma inna nasaluka fii safarinaa hadzalbirro wattaqwa, waminal’amali maa tardho, Allahuma hauwan ‘alainaa safaronaa hadzaa, watwi ‘annaa bu’dahu, Allahuma antashshoo hibufissafari walkholiifatu fil ahli, Allahuma inni a’uu dzubika min wa’tsaaa issafari wa kaaaa batilmandhori wasau ilmunqolabi, filmaali wal ahli”
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan hal ini kepada kami dan sebelumnya kami tidak dapat menundukkannya serta sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, dalam perjalanan ini kami memohon kepada-Mu kebaikan dan takwa serta amal yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan jadikanlah dekat jarak yang jauh. Ya Allah, Engkaulah Teman dalam perjalanan ini dan Pengurus keluarga (kami). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beban berat perjalanan ini dan akibat buruk pada harta dan keluarga (sekembalinya kami nanti).” (HR. Muslim)
9          9.      Memilih teman yang baik
Seseorang yang akan melakukan perjalanan, jika memungkinkan, hendaknya ia mengajak teman yang baik. Dan jika perjalanan tersebut dilakukan secara berjamaah bersama beberapa orang, maka disunnahkan untuk mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin.
1         10.  Tasbih dan Takbir saat jalan naik dan turun
Seseorang yang sedang melakukan perjalanan disunnahkan untuk mengucapkan kalimat takbir setiap kali menempuh jalan yang mendaki dan mengucapkan kalimat tasbih setiap kali menempuh jalan yang menurun. Dalam sahih Bukhari disebutkan bahwa Sayidina Jabir bin ‘Abdullah ra berkata, “Setiap kali menempuh jalan yang mendaki, kami bertakbir dan jalan yang menurun, kami bertasbih.”
Oleh karena itu, seorang musafir yang naik pesawat, maka saat tinggal landas hendaknya ia banyak mengucapkan kalimat takbir dan saat mendarat ia banyak mengucapkan kalimat tasbih.
1         11.  Mendengarkan lagu
Selama perjalanan juga disunnahkan untuk mendengarkan lagu-lagu yang tidak haram. Dahulu Rasulullah saw memiliki pendendang syair khusus yang mendendangkan syair-syair selama perjalanan beliau saw. Rasulullah saw ingin kita menikmati perjalanan kita.
1         12.  Membawa oleh-oleh
Seseorang yang melakukan perjalanan, disunnahkan untuk membawa oleh-oleh ketika kembali ke rumahnya, walau pun hanya sedikit. Rasulullah saw bersabda :
“Jika salah seorang di antara kalian kembali dari safarnya (perjalanannya), maka hendaknya ia membawa oleh-oleh untuk keluarganya dan memberikan kepada mereka sesuatu yang baru sebagai hadiah walau hanya sekedar batu.” (HR. Daruquthni)
1         13.  Doa ketika singgah di suatu tempat
Ketika singgah atau mampir di suatu tempat, baik untuk beristirahat, menginap, bermain, berbelanja dan lain sebagainya, kita disunahkan untuk membaca doa berikut :
“A’uu dzubikalimaatillahittammaati min syarri maa kholaq”
“Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala macam keburukan makhluk-Nya.” (HR. Muslim)
1          14.  Doa memasuki rumah sepulang berpergian
Sepulang dari safar, sesampainya di rumah, maka bacalah doa yang diajarkan Rasulullah saw berikut :
“Tauban tauban lirobbinaa auban, laa yughoodiru ‘alainaa hauban”
“Kami bertobat, kami bertobat. Hanya kepada Tuhan kami, kami kembali. Dia tidak akan membiarkan satu pun dosa kami tersisa.” (HR. Ibnu Hibban)

0 komentar:

Mari Berbagi Ilmu dengan like fanspage and follow twitter kami..

×
Diberdayakan oleh Blogger.



Follow Us on Twitter..

Pengikut